Bandungku….bandung kita

sudah hampir 10 tahun aku tinggal di bandung, dari awal kuliah sampai sekarang kerja. Tapi rasanya ada yang berubah, bandung yang dulu begitu aku menginjakkan kaki pertama kali, udara masih dingin sejuk, setiap bernafas pasti kelihatan uap nafasku, sekarang sudah tidak ada lagi.
Waktu kuliah dulu aku tinggal di Dago, sekarang setelah kerja aku menempati sebuah rumah di daerah ujung berung, jaraknya sekitar 11 km dari kantorku yang ada di Jl. Pasteur. Setiap hari aku berangkat kantor menggunakan sepeda motor, setiap hari pula aku harus bergelut dengan kemacetan lalu lintas yang rasanya kian hari kian parah. Apalagi kalau lampu lalu lintas mati, semua orang tidak sabar ingin lebih dahulu melintasi persimpangan, hmmm…semrawut banget. Begitu kira-kira gambaran lalu lintas di kota bandung saat ini. Tidak ada rasa aman dan nyaman untuk jalan-jalan dan berwisata dalam sebuah kota wisata yang sangat terkenal ini?.
Setiap melintasi jalan ujung berung hingga jalan pasteur, mulut ini selalu bergumam, apa benar tidak ada solusi untuk masalah lalu lintas ini?
kita lihat aja jalan protokol yang ada di kota bandung, jalan dago hingga jalan merdeka, kualitas jalan jelek, banyak lubang, rambu-rambu bisa dihitung dengan jari, halte pemberhentian nyaris tidak ada. Fasilitas lain yang baru ada cuma untuk jalur sepeda, yang menurut aku pribadi terlalu mewah dan tidak terpakai sesuai fungsinya. Jalur sepeda pake di cat segala, cukup kasih marka atau rambu bahwa ini untuk jalur sepeda menuruku sudah cukup tidak perlu di cat warna biru yang akhirnya luntur lagi karena ikut dilalui mobil dan motor.
Masih banyak hal yang perlu dibenahi, tapi tidak ada masalah yang tidak diselesaikan, asal kita istiqomah dan fokus, insyaAllah benang kusut akan terurai.
Semoga tulisan ini dapat menjadi kritik untuk Pemerintah kota Bandung pada khususnya, tidak usah saling tunjuk siapa yang salah, atau siapa yang paling bertanggung jawab, buatlah prosedur perijinan yang tidak usah terlalu rumit, sehingga begitu ada ide yang baik dan pro masyarakat umum biar langsung bisa terwujud.
Contohlah kota-kota besar lain di Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti Surabaya dan Solo, kota nya bersih tertib dan nyaman untuk wisatawan, malu donk ah, Bandung kan kota wisata ke-2 setelah Bali, Bandara Husein juga bentar lagi akan jadi Bandara Internasional, Wisatawan dari Singapura, Malaysia dan negara2 lain nantinya akan sangat mudah datang ke Bandung, Ditambah lagi sekarang sudah ada Trans Studio di Bandung SuperMall tapi kalau tidak diimbangi dengan penyediaan infrastruktur yang memadai pasti akan semakin menambah keruwetan kota Bandung, Sok liat aja ntar.
Ayo Pak Walkot, semangat atuh!!